We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

A Cue for Love (Natalie and Samuel)

Chapter 194
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 206

“Baik, baik.”

Mario memapah Tracy pergi meninggalkan ruangan itu...

Alice mendesak dari belakang, “Aku sudah menyiapkan hotel untuk kalian. Hotelnya ada di seberang,

aku akan mengantar kalian ke sana...”

“Sayang sekali!” Alice menyimpan ponselnya. Ia tertawa mengejek, “Malam itu, Stanley tiba di bar lebih

cepat, jadi aku buru–buru pergi menemuinya. Jadi, aku meletakkan kamera di dalam vas bunga.

Kemudian, tidak tahu kenapa, kamera itu tidak merekam apa–apa. Kalau tidak, sekarang pasti ada

adegan yang lebih menghebohkan dan mengairahkan.”

“Benar–benar hina!!!” Tracy murka, “Alice, aku begitu baik kepadamu. Kenapa kamu ingin

mencelakaiku? Kenapa?”

“Kamu baik kepadaku?” Alice merasa konyol, “Sejak kecil hingga besar aku adalah pengikut kecilmu,

seperti pelayan yang melayanimu. Ini yang dinamakan baik? Kita semua satu keluarga. Ayah kita

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

sama–sama bermarga Smith. Atas dasar apa kamu adalah nona besar yang elegan, sedangkan aku

adalah pengikut kecilmu? Atas dasar apa?”

“Semua yang aku miliki diberikan Ayahku kepadaku. Apa hubungannya denganmu?”

Tracy sulit memahami logikanya.

“Benar, jadi ayahmu cepat meninggal,” Alice berbicara kata per kata seperti pisau yang menusuk

jantung Tracy, “Mati karenamu!!!”

“Omong kosong!”

Tracy mendidih hingga sekujur tubuhnya gemetaran. Ia mengulurkan tangan ingin menampar Alice,

tetapi tangannya berhasil dicekal oleh Beatrice.

“Coba saja jika kamu berani menampar Alice?” Beatrice mendorong tangannya. Ia memberi Tracy

peringatan keji, “Sekarang kita punya kelemahanmu, seharusnya cukup membuatmu berlutut

memohon bagai anjing. Kamu masih berani sombong?

Percaya atau tidak, sekarang juga aku akan menyebarluaskan video dan foto ini? Kemudian, meminta

Mario menjelaskan cerita detil malam itu di depan media....”

“Kamu....” Tracy tidak bisa berbicara sepatah kata pun. Ia melihat Mario sembari menggeleng

gelengkan kepala, “Tidak mungkin, tidak mungkin dia. Mustahil….”

“Aku, benar itu aku.” Mario menatapnya dengan lemah, “ Aku masih ingat bekas luka di pinggangmu..”

Fakta itu menyentrumnya, sekujur tubuh Tracy bergetar hebat. Ia terduduk lemas di atas sofa.

Di pinggangnya, memang ada sebuah bekas luka.

Tidak....

Tracy tiba–tiba teringat satu hal penting. Ia langsung melangkah maju mendorong Mario ke dinding. Ia

mengulurkan tangan mengangkat baju Mario ke atas.

“Ckckck!” Beatrice bergegas membalikkan badan. Ia menutup matanya sembari memaki, “Benar benar

tidak tahu malu, berani sekali berbuat hal tak senonoh di depan kami. Benar–benar menjijikkan!”

“Benar–benar gila....” Alice mengernyitkan kening dengan jijik.

Tracy mengangkat kemeja Mario. Ia melihat bagian pinggang belakangnnya, tidak ada tato... i

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Bukan dia!

Tracy sangat yakin, pasti bukan dia!!!

“Tracy, aku tidak ada waktu menemani kegilaanmu.” Alice memperingatkannya, “Sekarang aku

perintahkanmu, segera menikah dengan pria ini. Kalau tidak, aku akan menyebarkan video dan foto ini,

serta tiga anak haram yang kamu lahirkan dari gigolo Thailand.”

“Aku tidak akan menikah dengannya.” Tracy perlahan–lahan tenang, “Dia bukanlah pria malam itu dan

juga bukan ayah dari anakku. Kalian sengaja mencari orang lain untuk mencelakaiku.”

“Apa ada yang salah dengan otakmu?” Alice menggoyangkan foto itu sembari bicara, “Aku sudah

menunjukkan buktinya kepadamu, dan kamu masih membantah?”

ara

“Aku yakin pria itu bukan dia.” Tracy sangat bersikeras, “Tapi jika kalian berani berbicara sembarangan

di luar, aku pasti tidak akan melepaskan kalian!”

“Kamu...”

“Aku ingin melihat bagaimana caramu menghadapi kita.” Beatrice tertawa mengejek, “Mentang

mentang dibelakangmu ada Presdir Daniel, kami jadi takut denganmu? Ingat baik–baik, jika Presdir

Daniel tahu aibmu itu dan tahu kamu punya tiga anak. Apakah ia masih mau melindungimu? Kurasa ia

akan mencekikmu sampai mati.”