We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Bab 216
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 216

Selena hanya merasa aneh dan bertanya dengan spontan, dia tidak menyangka akan mendapatkan

informasi.

“Latar belakang apa yang bisa dimiliki seorang petugas kebersihan?”

“Kudengar, petugas kebersihan ini pernah menyelamatkan Tuan Harvey.”

Selena tertawa, “Karena dia adalah penyelamatnya, mengapa Harvey masih menyuruhnya menjadi

seorang pembersih?”

“Petugas pembersih itu nggak memiliki keluarga, dia juga sudah terbiasa bekerja sebagai pembersih,

jadi dia memilih untuk terus melanjutkan pekerjaan pembersih ini, hanya saja dia bertanggung jawab

untuk membersihkan kantor Tuan Harvey

saja, sebenarnya pekerjaannya enggak begitu banyak, cukup ringan.”

Selena mengangguk, “Oh begitu.”

Setelah berbicara sebentar, Selena barulah pergi dan diam–diam mengingat petugas

kebersihan ini.

Malam sudah mulai larut, Selena menghadiri perjamuan bersama Lina.

Lina yang sedang make up di dalam mobil terus melirik ke arah Selena, “Selena, aku

lihat usiamu masih muda, asal kamu bisa memenangkan hati Pak Niko malam ini,

maka aku enggak akan mempermasalahkan kejadian semalam.”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Apakah sulit untuk menaklukkan Pak Niko?”

“Bagi orang lain itu sulit, tetapi berbeda dengan gadis cantik seperti kamu.”

Setelah make up, Lina mendekatkan dirinya ke arah Selena, ketika Selena mencium

aroma parfum yang kuat dari tubuh Lina, dia mengernyitkan alisnya dan merasa

sedikit sesak.

“Selena, gadis lebih mudah sukses daripada pria, kita memiliki keunggulan yang

nggak dimiliki oleh pria sejak lahir, kamu mengerti maksudku, ‘kan?”

Tatapan Lina sangat rumit, Selena juga tidak bodoh, dia tahu apa maksud dari kata-

1/3

kata Lina.

“Aku mengerti.”

“Kamu adalah gadis yang cerdas, kamu nggak akan membuatku kecewa, ‘kan?”

Selena sangat ingin menjawab, ‘Kamu bukan ibuku, apakah perasaanmu begitu

penting bagiku?”

Karena sudah hampir tiba di tempat perjamuan, lebih baik dia enggak membuat masalah daripada

menambah masalah.

“Uhm.”

“Selena, aku akan menunggu kabar baikmu ya.” Lina memandang tubuh Selena dari

atas hingga ke bawah.

Pakaian kerja yang sederhana dan rapi yang dikenakan oleh Selena ini terlihat sangat menggoda,

lihatlah tubuhnya yang sangat berbentuk ini, bahkan seorang wanita pun akan tergoda ketika melihat

kakinya yang dibalut dengan stoking

berwarna kulit.

Lina tidak percaya dia enggak bisa menaklukkan pria tua mesum itu!

Di Hotel Krabi, Selena membawa tas yang berisi dokumen, dia berpikir sambil melangkah dengan hak

tingginya mengikuti Lina.

Lina pikir Selena belum pernah datang ke hotel mewah seperti ini, jadi dia berbisik kepada Selena,

“Selena, setelah kamu mendapatkan hati Pak Niko, aku pasti akan mempekerjakanmu secara tetap,

jika kamu bisa terus menetap di perusahaan kami, kamu bisa tinggal di hotel seperti ini kapanpun

kamu mau, itu bukan masalah.”

Selena tidak memberitahunya bahwa di lantai atas hotel ada suite eksklusif yang didekorasi sesuai

dengan selera Selena, baik dari kolam renang tak berbatas hingga

taman langit yang mewah.

Jujur saja, Harvey benar–benar cukup memanjakannya.

Saat Selena mengenang hari–hari ketika dia masih bersama Harvey, dia langsung melihat Agatha

yang sedang bergandengan tangan dengan Harvey, mereka berdua berjalan dari restoran hotel ke

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

arah lift eksklusif.

Saat itu Selena dan Harvey saling bertatapan, tetapi dia segera mengalihkan

tatapannya seperti orang asing yang berpapasan.

Tas di tangan Selena jatuh ke lantai, dia buru–buru membungkuk dan mengambil tas dokumen yang

jatuh berantakan.

Lina merasa agak enggak senang, “Selena, kamu nggak boleh begitu ceroboh ketika bertemu dengan

Pak Niko nanti.”

“Aku dandan dulu.”

Selena segera pergi ke kamar mandi.

Dia pikir dia sudah melupakan Harvey, tetapi begitu dia melihat pria yang dulunya hanya miliknya

dikotori gadis lain, dia tetap merasa sangat kecewa.

Tangan Selena menggenggam pintu dengan erat ketika teringat Harvey akan membawa Agatha ke

tempat favoritnya dulu, Agatha akan berendam di bak mandinya, mengenakan jubah mandi, dan tidur

dengan prianya.

Benar saja, cinta yang mendalam selama bertahun–tahun ini tidak bisa dilupakan dalam waktu dua

atau tiga bulan.

Tok tok tok.

Lina mengetuk pintu kamar mandi, “Selena, apa yang kamu lakukan? Cepatlah,

jangan membiarkan Pak Niko menunggu terlalu lama.”