We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Bab 282
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 282

+15 BONUS

Selena melihat Harvey yang sedang menggila di tepi pantai, seperti singa yang sedang mengamuk.

Beberapa orang bahkan tidak bisa menarik Harvey yang bersikeras masuk ke dalam air.

Pada akhirnya Alex dan Chandra menyuntikkan obat penenang ke lehernya, sehingga mereka baru

bisa menghentikan kegilaan Harvey.

Selena hanya melihat dari kejauhan, hatinya sama sekali tidak tergerak.

Kalian harus tahu bahwa Selena bahkan jauh lebih gila daripada Harvey saat ini begitu mengetahui

kematian anaknya.

Selena memutuskan untuk diam–diam pergi saat mereka masih mencari jasadnya di tepi pantai.

Meskipun seluruh tubuhnya menderita dan sakit–sakitan, bahkan hanya tersisa napas terakhir, tetapi

dia

tetap harus bertahan hidup.

Hanya dengan bertahan hidup, Selena baru bisa membalaskan dendamnya dan anaknya yang sudah

mati itu.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Dia satu langkah lebih dekat dengan identitas dalang itu, jadi dia saat ini dia tidak boleh menyerah

dalam pertempuran ini.

Saat ini, seluruh tubuhnya sudah basah kuyup dan telapak tangannya yang lembut tergores–gores

karena bergesekkan dengan tali.

Darahnya membeku menjadi keropeng, sehingga akan terasa sakit apabila tersentuh sedikit.

Bagian perutnya sangat sakit sepanjang hari ini, dia bertahan dengan sisa napas terakhirnya.

Dia menyeret kakinya dengan lelah menuju jalan besar. Begitu melihat sebuah mobil datang, Selena

tanpa ragu menghadangnya.

Lampu jauh yang terang dan menyilaukan menembus matanya, belum sempat Selena melihat mobil itu

berhenti, tubuhnya sudah terjatuh ke bawah.

Selena larut dalam mimpi yang panjang, dia melihat setengah kehidupannya sebagai sudut pandang

ketiga.

Termasuk keinginannya pada ibunya, cintanya yang besar untuk Harvey dan pada akhirnya

menghilang dengan tali itu.

Selena dengar sendiri bahwa Maisha menyuruhnya untuk mati dan memilih Agatha.

Kedua mata Selena tiba–tiba terbuka, dia yang terbaring di atas kasur langsung bangkit duduk.

“Meong…”

+15 BONUS

Bonbon lompat ke dalam pelukannya, ada wangi aroma terapi di dalam kamar, bahkan terdengar suara

pemuda yang lembut berkata, “Kak Selena, akhirnya kamu sadar.”

Selena menatap Isaac yang ada di depannya, seketika dia tidak bisa membedakan apakah dirinya

sedang bermimpi bertemu dengannya atau kenyataan.

Isaac, kenapa kamu bisa ada di sini?”

Isaac sibuk menjelaskan, “Kak Selena, pagi ini kamu benar–benar menakutiku! Aku pergi mencarimu

di lift, lalu hanya melihat ponselmu yang rusak, kemudian di internet sedang ramai insiden penculikan.

Aku langsung tahu salah satu orang yang diculik adalah kamu, bahkan kamu nggak tahu betapa

takutnya aku. Setelah itu, aku mengikuti mobil Keluarga Irwin dari belakang pergi ke tepi pantai

mencarimu, nggak disangka kebetulan kamu pingsan di jalan.”

Selena terkejut dan berkata, “Siapa saja yang tahu kamu yang menyelamatkanku?”

“Nggak ada, saat itu kamu seorang diri pingsan di jalan, aku nggak menghubungi siapa pun dan

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

langsung membawamu pulang.”

Selena akhirnya menghela napas lega, kemudian dia menjelaskan pada Isaac yang sedang bertanya-

tanya, “Isaac, aku susah payah lolos dari bahaya, kalau ketahuan oleh musuhku, aku pasti sudah

mati.”

“Kakak tenang saja, penculikanmu ini pasti sudah direncanakan sejak lama oleh seseorang. Makanya

saat menemukanmu aku nggak berani membuat banyak kekacauan, jadinya aku juga nggak

membawamu ke rumah sakit.”

“Isaac, kamu melakukannya dengan sangat baik.” Selena menatap luka di telapak tangannya yang

sudah diperban, setelah itu menghela napas lega.

Isaac menatap wajahnya yang pucat sambil berkata dengan sedih, “Sekarang nggak ada orang yang

tahu Kakak ada di tempatku, tetapi operasi yang sudah Kakak rencanakan sebelumnya juga nggak

bisa

dilakukan.”

“Nggak apa–apa.” Wajah Selena terlihat semakin dingin. “Asal aku masih bernapas, aku akan menarik

dalang itu ke neraka!”

“Kakak, sebenarnya siapa yang menculikmu?”

Selena berkata dengan tegas, “Aku pun ingin tahu, sebenarnya siapa yang begitu bersemangat ingin

membunuhku!”