We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Bab 306
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 306

Selena bersandar di tepi pintu dengan wajah pucat, bahkan tubuhnya bergetar dengan gelisah.

Kembali terlintas di pikirannya adegan ketika Harvey memeluk Harvest di pulau. Dia masuk dengan

sangat mencengangkan, menjadikan nyawa semua orang di pulau itu sebagai taruhannya.

Hari itu dirinya memohon dengan sangat rendah hati, dengan imbalan tidak akan meninggalkan pulau

itu selamanya baru berhasil menyelamatkan orang–orang di pulau itu.

Namun, Selena melanggar janjinya.

Dalam benak Selena, tiba–tiba muncul wajah Harvey yang dingin. Sudut mulutnya berkedut–kedut.

Aku sudah bilang, kamu tidak akan bisa lari!

Isaac melihat seseorang berdiri di pintu dengan wajah pucat dan rambut berantakan karena tertiup

angin, lalu segera menghampirinya.

“Kak Selena, wajahmu kenapa pucat sekali? Apakah perutmu mulai sakit lagi?”

Selena baru sadar, setelah ditiup angin laut, tubuhnya menggigil bibirnya gemetar dan berkata, “Isaac,

aku menyesal.”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Dia terlihat seperti akan menangis, sehingga Isaac juga merasa sangat kasihan.

“Kak Selena, apa yang kamu katakan? Kita selangkah lagi menuju kebebasan, kamu bertahan

sebentar

lagi, kita akan segera menyambut kemenangan.”

Selena menggelengkan kepalanya. “Tidak, bukan begitu. Orang itu tidak akan melepaskanku. Kamu

antarkan aku pulang. Aku sudah berjanji padanya, seumur hidup aku tidak akan meninggalkan Kota

Arama. Jika aku tertangkap olehnya, dia pasti akan menyalahkanmu.”

“Kak Selena, aku bilang ini hanya tugas rutin polisi laut. Jangan berpikir yang tidak–tidak. Pikirkan

Paman Arya saja. Kamu segera akan bisa berkumpul dengannya.”

Isaac berkata dengan sabar, “Aku sudah menyuruh orang untuk membersihkan pulau itu. Di sana

sangat indah, banyak bunga bougenville, berbagai warna saling menjalin, mekar dengan indahnya.”

*Selain itu, banyak pohon kelapa yang ditanam di pinggir jalan. Siapa saja bisa dengan mudah

memetik kelapa dan meminumnya dengan sedotan. Aku pernah minum, rasanya segar dan manis.”

“Air laut di sana sangat bersih, ikan–ikan di laut bisa terlihat dengan jelas. Kamu suka menyelam, ‘kan?

Nanti aku akan menemanimu menyelam, kita akan melihat terumbu karang dan ikan kupu–kupu yang

indah.”

“Kamu dan Paman Arya tinggallah di pulau itu untuk memulihkan kesehatan. Kalian bisa tidur dan

bangun sesuka kalian. Bagaimana?”

+15 BONUS

15 BOK

Itu adalah kehidupan yang diimpikan oleh Selena, ada sedikit harapan di matanya. “Apakah kita benar-

benar bisa sampai ke sana?”

“Tentu saja, Kak Selena, kapan aku pernah menipumu? Sudahlah, di luar angin kencang, kita masuk

dulu.

Selena dipanggil kembali ke kamar, dan karena penghiburan Isaac, dia juga perlahan–lahan berhasil

menenangkan diri.

Selena menertawakan diri sendiri. Harvey hanya manusia biasa, dia bukan dewa. Dia tidak memiliki

penglihatan jarak jauh atau pendengaran yang tajam. Bagaimana mungkin dia tahu di mana dirinya.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

berada?

Saat berpikir demikian, dua petugas polisi laut, satu pria dan satu wanita, naik ke kapal.

Pertama, mereka mengeluarkan kartu identitas mereka, menyatakan bahwa mereka sedang mengejar

sekelompok pengedar narkoba, dan meminta semua orang di kapal untuk bekerja sama dalam

pemeriksaan.

Kapten tersenyum dengan sangat ramah. “Kami akan bekerja sama. Kami adalah warga negara yang

baik yang taat hukum, pasti akan bekerja sama dengan polisi.”

“Terima kasih.”

Polisi wanita memberi isyarat mata kepada polisi pria, lalu polisi pria berjalan ke ruang kemudi.

Setiba di depan pintu kamar, kapten menjelaskan, “Di dalam ada keluarga kami, sekarang sedang

istirahat. Mungkin agak tidak nyaman.”

“Mohon maaf, kami sedang menjalankan tugas, harap bekerja sama.”

Dua orang itu langsung masuk ke dalam kamar tanpa mengatakan apa pun.

Selena sedang berbaring di atas tempat tidur, wajahnya tertutup selimut.

Polisi wanita berjalan ke tepi tempat tidur dengan ekspresi datar dan mengingatkan, “Nona, tolong tarik

selimut Anda ke bawah dan bekerja sama dengan kami untuk melakukan pemeriksaan.”