We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Bab 392
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 392 Selena mengikuti langkah Sean dari belakang. Saat ini, keduanya sama-sama mengenakan topeng. Hanya saja, cincin safir di jari pria itu telah dilepas dan digantikan dengan batu zamrud mata kucing. Ketika memasuki kastel, Selena mendengar suara plano dari arah lantai atas. Seketika itu juga, beberapa burung gagak terbang di atas mereka.

Bunga mawar yang merambat di tembok terlihat mencolok dan memesona di bawah temaram cahaya lampu.

Meski sudah masuk musim kemarau, embusan angin yang bertiup tetap membuat bulu kuduk Selena meremang tanpa alasan.

Sean sengaja merendahkan suara, “Jangan takut, ikuti saja aku. Jangan lakukan atau katakan apa pun untuk sementara waktu.” Selena bergumam pelan. Lagi pula, tujuannya kemari hanya untuk memastikan identitas Lanny.

Begitu mereka memasuki kastel, suara piano tiba-tiba berhenti.

Dunia seakan-akan berubah menjadi sunyi. Sepasang pria dan wanita datang dengan langkah terburu- buru.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Ketika mereka mendekat, Selena dapat melihat dengan jelas bila keduanya sama-sama memakai topeng setengah wajah.

Namun, dia tetap bisa mengenali pria itu sebagai Wilson dan wanita itu sebagai Dakota.

Setelah bertemu kedua orang ini lagi, dia bersyukur telah memakai topeng karena bisa menyembunyikan ekspresi senangnya.

Kehadiran mereka di sini mengindikasikan jaraknya “8 Lanny makin dekat.

Kedua orang itu berlari terengah-engah, tetapi jarak tetap dijaga sekitar tiga meter dari Sean. Mereka menyapa penuh hormat, “Tuan Y.” Selena menatap punggung tegap Sean. Lampu jalan di halaman membuat bayangannya membentang panjang.

Pria itu berdiri dengan tangan di belakang punggung, ekspresinya tak terlihat jelas, tetapi aura dingin yang terpancar darinya membuat orang merasa terintimidasi.

Sepertinya, setiap orang di bidang ini memiliki identitasnya masing-masing.

Tatapan Sean tertuju pada keduanya, membuat mereka merasa kurang nyaman.

Meski memakai topeng, Selena masih bisa merasakan kegelisahan mereka. Tampaknya, Sean adalah sosok yang berkuasa.

+15 BONUS Wilson berinisiatif menjelaskan, “Nyonya ada urusan mendesak, jadi nggak bisa ikut menyambut Tuan secara langsung. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Mari, silakan masuk.” Sean tak bicara sepatah kata pun hingga akhir, tetapi auranya yang menakutkan membuat orang merasa tertekan.

Selena mengamati punggungnya dalam diam. Ternyata, begini rupa asli seorang bos.

Dengan penuh hormat, mereka diantar ke sebuah ruangan. Sean duduk, sedangkan Selena berdiri. berusaha untuk tidak menarik perhatian.

Wilson tidak terlihat sombong seperti dulu, ketika menculik dia. Tubuhnya agak membungkuk, seolah- olah sudah siap menerima perintah apa pun.

Sementara itu, Dakota tampak acuh tak acuh. Dia juga menyeduh teh terbaik dan menyajikannya. Aromanya begitu harum.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Keduanya berdiri dengan tangan terkulai di samping tubuh, bagai anak-anak yang berhati-hati usai melakukan kesalahan.

Sean memutar cincin zamrud di jarinya dan berujar dengan suara pelan, “Seingatku, kalian punya seorang genius neurologi bernama Hailey di sini. Aku mau bertemu dia.” Meski pelan, ketegasan dalam suaranya tidak dapat dibantah.

Keduanya saling bertukar tatap, kemudian Wilson bertanya pelan, “Dokter Hailey sedang melakukan penelitian yang sangat penting. Kenapa Tuan ingin bertemu dengannya?” Selena tadinya masih menebak-nebak cara Sean untuk mempertemukannya dengan Lanny, tetapi pria itu ternyata menggunakan cara yang sangat sederhana dan gamblang.

Layaknya guru BK yang langsung memanggil murid nakal untuk ditegur.

Sean tampak ditakuti semua orang di bidang ini. Bahkan, mereka segan menunjukkan sikap angkuh sedikit pun, sampai-sampai takut untuk bernapas terlalu keras.

Sean menjawab pelan, “Kalian nggak berhak tahu. Dalam tiga menit, aku mau bertemu dia.” “B-baik, saya akan memanggilnya. Anda bisa istirahat sebentar.” Selena menangkap ekspresi Wilson yang tegang dan terburu-buru. Wanita itu menggenggam tangannya erat- erat. Benaknya kembali bertanya-tanya tentang siapa Sean sebenarnya.

“Kenapa mereka begitu takut padanya, ya?‘ batin Selena.

Dibandingkan dengan rasa penasarannya tentang identitas Sean, perasaan gembira lebih memenuhi hati Selena.

Lanny ada di sini!