We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1111
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1111

“Baru belajar beberapa hari ini.” Daniel menatap anak-anak dengan lembut, “Setiap hari menghabiskan

waktu dua jam belajar masak, meneliti masakan. Satu hari belajar satu macam sayur, jadi bisa memasak

sayur se-meja penuh ini. Apa kalian suka?”

“Suka, Papi sangat hebat!” Anak-anak sangat senang.

“Bagus kalau suka.” Daniel sangat bersyukur, “Ayo makan.”

Sekeluarga makan siang dengan sukacita.

Roxy si elang, di atas balkon sedang makan daging segar, Roxy di ujung meja makan sedang

menyantap makan siangnya, namun ia terus menoleh ke arah piring anak anak.

Carles mengajarinya dengan tegas, “Roxy, jangan sembarangan. Makan makananmu.”

“Roxy, kamu tidak boleh makan daging. Kamu hanya boleh makan makananmu.”

Carla menenangkan dengan suara lembutnya. Ia teringat dirinya akan segera pergi, sedangkan Roxy

harus tinggal bersama Carles, ia tak tega menegur Roxy.

“Menyebalkan, menyebalkan!”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Roxy berseru tak senang, lalu lanjut makan makanannya.

“Papi, bagaimana keadaan perusahaan akhir-akhir ini? Masalah sudah diselesaikan?” tanya Carlos

kepada Daniel.

“Sudah sebagian.” Daniel menjawab dengan santai, “Tidak perlu cemas, Papi akan mengatasinya.”

“Papi tidak menjalani hari pelayatan Kakek buyut dengan baik. Jika Papi ada waktu, ingat pergi

mengunjungi Kakek buyut, jelaskan baik-baik padanya.”

Carlos teringat segera pergi, ia agak mencemaskan ayahnya.

“Oke.” Daniel memberinya sepotong ikan, “Negara Emron sangat dingin. Papi sudah menyiapkan

pakaian hangat, ingat dipakai sebelum turun pesawat.”

“Iya.” Carlos menganggukkan kepala, tak berani melihat Daniel.

“Dua bulan lagi Papi pergi menemui kalian.” Daniel membelai kepala kecilnya, “Beberapa waktu ini,

kamu harus belajar secara online, belajar baik-baik.”

“Iya.” Carlos agak merasa bersalah, “Papi juga harus jaga diri dengan baik.”

“Bodoh. Papi bukan anak kecil.” Daniel tersenyum dan juga berpesan kepada Carla, “Carla, setelah tiba

di sana masih harus berobat. Kamu harus fokus menyembuhkan dirimu dulu, mengerti?”

“Mengerti, Papi.” Begitu bersuara, suara Carla sudah serak-serak basah.

“Carla, minum sup.”

Tracy memberi Carla semangkuk sup, juga mengapit sayur untuk Carlos dan Carles, lalu menjelaskan

masalah negara Emron kepada anak-anak untuk mencairkan suasana sedih anak-anak.

“Negara Emron ada patung es dan ada salju. Di sana bisa main perang salju dan juga main luncuran es,

menyenangkan sekali.”

“Mami, Negara Emron selalu dingin?”

Rasa penasaran Carla keluar.

“Tempat Mami tinggal adalah Kota Snowy, yaitu ibukota Negara Emron. Sepanjang tahun kebanyakan

musim dingin, sangat jarang sekali bersuhu hangat, paling tinggi hanya sekitar 10 celcius…”

Tracy mengenalkan Negara Emron kepada anak-anak.

“Tempat tinggal Mami sangat besar dan tinggi, Paman memelihara banyak binatang. Oh, ya ada angsa

yang Carla suka, loh.”

“Apa ada harimau dan singa?” tanya Carles dengan semangat.

“Tidak ada.” Tracy tersenyum, “Itu adalah hewan yang dilindungi negara. Mana mungkin dipelihara di

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

rumah. Juga ada beberapa ekor anjing mastiff tibet dan beberapa ular….”

Tracy terhenti ketika melihat wajah Carla memucat ketakutan. Bola matanya lebih besar dari lonceng

tembaga.

“Carla, jangan takut.” Tracy lekas menenangkan, “Mami dan Paman tidak tinggal bersama, di tempat

Mami hanya ada angsa.”

“Bagus kalau begitu.” Dalam seketika Carla menghela napas lega, lalu bertanya, “Apa ada pinguin?”

“Tidak ada, jika kamu suka, Mami akan meminta orang menyiapkan.”

Tracy lekas mengeluarkan ponsel menelepon pembantu keluarga di Negara Emron untuk meminta

mereka memelihara beberapa ekor pinguin di rumah.

“Mami bisa bicara bahasa Emron?”

Carlos sangat terkejut, walaupun ia tahu Mami yang sekarang sangat hebat, tetapi sebelumnya ia hanya

melihat seni bela diri Maminya, belum pernah melihat dari sisi pengetahuan.

Previous Chapter