We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1237
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1237

“Bahasa Kota Bunaken yang sangat baik.”

Akhirnya Daniel buka mulut, mengatakan ucapan pertama pada para gadis cantik.

“Terima kasih, apa Anda masih mengingatku...”

“Presdir Daniel, aku juga bisa berbahasa itu.”

Gadis itu masih ingin terus bicara, tetapi malah disela oleh suara gadis saingan lainnya.

Para gadis bersaing untuk tampil, berusaha mengeluarkan semua pesona, ingin menarik perhatian

Daniel.

Sedangkan Daniel tidak terlalu memperhatikan gadis sebelumnya, langsung mengalihkan pandangan

setelah bicara, dan terus minum anggur.

Sepertinya, tidak peduli apa pun yang dilakukan para gadis, itu tetap tidak bisa menarik minatnya.

“Nona Tracy, ayo kita ke sana.” Naomi mulai sedikit panik, “Kalau masih tidak ke sana, Presdir Daniel

benar–benar akan memilih orang.”

“Biarkan saja dia pilih.” Tracy sangat tenang, “Kalau dia sungguh menyukainya, aku juga tidak bisa

menghentikannya.”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Tapi...” Naomi mengingatkan dengan pelan, “Bukankah Anda mau menemuinya untuk bernegosiasi?”

“Aku tahu, tapi kalau aku ke sana sekarang dan dikenali orang–orang, maka itu akan merepotkan.” Tracy

menunduk dan minum anggur, “Aku akan menemuinya saat dia sedang sendirian.”

“Bagaimana kalau dia membawa seorang wanita saat sedang sendirian?” Naomi berkata.

Gerakan Tracy yang mengangkat gelas anggur berhenti, kepanikan melintas sekilas di sorot matanya,

tapi kembali tenang dengan sangat cepat: “Kalau begitu, tunggu dia menyelesaikan urusannya dulu,

baru bernegosiasi. Mungkin saja saat itu suasana hatinya bagus, merasa aku tidak berutang padanya,

jadi dia tidak akan berulah lagi.”

12

Naomi tidak bisa berkata–kata. Dia tahu Tracy mengucapkan kata–kata emosi, juga tahu bahwa

sekarang Tracy tidak tahu bagaimana menghadapi Daniel, maka bergumul di sini.

Tapi kalau terus seperti ini, takutnya rencana sungguh akan gagal. ‘

“Hai, di sana masih ada dua gadis cantik.” Tiba–tiba, ada orang yang berteriak.

Naomi terkejut dan menoleh. Ternyata Direktur Nelson melihat dirinya dan Tracy saat kembali dari toilet.

Tracy mengerutkan kening, gawat, sudah kelihatan, artinya ia harus pergi ke sana.

“Kenapa kalian berdua tidak kemari?” Direktur Matthew segera berteriak, “Cepat kemaril.”

“Bagaimana ini?” Naomi sedikit panik. Dia yang selalu bertindak tegas dan cepat malah dianggap

sebagai gadis cantik, maka merasa sedikit serba salah.

“Ke sana.” Tracy berdiri, berjalan ke sana dengan tenang.

“Cih, ada kesempatan yang begitu bagus, kalian berdua malah bersembunyi di sudut.” Direktur Matthew

memberi pelajaran pada Tracy dengan menggunakan bahasa Inggris, “Untung saja Direktur Nelson

melihat kalian. Kalau tidak, sia–sia kalian datang malam ini.”

“Benar. Untung saja Presdir Daniel masih belum memilih.” Pria lain juga berseru, “Kalian masih punya

kesempatan untuk mengikuti pesta pakaian renang!”

“Apa? Pesta pakaian renang??” Naomi terkejut sampai bersuara.

Tracy menyenggol lengannya dengan pelan, barulah dia menyadarinya, segera menundukkan kepala,

tidak berani bicara lagi.

Tiba–tiba Ryan yang berdiri di belakang Daniel mendongak, menatap Naomi dengan rumit...

“Kenapa? Kamu tidak mau?” Direktur Matthew menatap Naomi.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Naomi menatap Tracy.

“Tidak, kami mau.”

Tracy menjawab sambil tersenyum. Saat berbicara dalam bahasa Inggris, dia sengaja mengubah

aksennya, takut dikenali.

Daniel mengangkat gelas anggur, minum anggur dengan tenang, sepertinya tidak menyadari apa–apa...

“Baguslah, sudah boleh pergi berganti pakaian.” Direktur Matthew segera memberi perintah, “Sampai

jumpa di kolam renang!”

“Baik.” Para gadis segera pergi bersiap-siap.

Tracy dan Naomi juga ikut pergi ke kamar ganti.

Ryan mendekat, berbisik pada Daniel: “Tuan Daniel, sepertinya kedua orang yang tadi itu adalah...”

“Pergi ke kolam renang.” Daniel berdiri dan berjalan ke arah alun–alun di luar.

“Hahaha, Presdir Daniel sudah tidak sabar!”

Sekelompok pria berseru dengan tertawa, juga ada seorang pria yang berani bertanya, “Presdir Daniel,

setelah Anda memilih, bolehkah kami membawa pergi sisanya?”

“Bukankah kalian sedikit keterlaluan?” Ryan berkata dengan kesal, “Ini mencari pendamping wanita,

bukan klub malam.”

“Boleh!” Tiba–tiba Daniel berkata, “Asalkan mereka bersedia!”