We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 2098
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 2098 Sadarkan Diri

Dihitung-hitung, mereka sudah putus komunikasi selama dua hari.

Sejak lusa malam lalu ia ke Denmark hingga sekarang, mereka belum berkomunikasi sama sekali.

la meneleponnya dulu, tapi pria itu tetap tidak menjawab.

la tidak tahu seberapa marahnya Lorenzo ataukah ada alasan lain. Pokoknya Dewi sangat tidak tenang.....

Setelah berpikir sejenak, Dewi menelepon Jasper.

Beberapa lama kemudian, telepon akhirnya dijawab, “Nona Dewi!”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Mana Lorenzo?”

Dewi mendengar suara musik di seberang telepon dan juga suara orang berbicara. Tampaknya Lorenzo tak

terlalu sibuk, juga tak sedang marah dengannya, melainkan sedang bersenang-

senang.

“Malam ini adalah perjamuan makan. Tuan sedang bersama Pak Presiden serta ....” Jasper melihat Lorenzo yang

sedang berbincang-bincang dengan Presiden dan putri Presiden. la berkata dengan santai, “Serta beberapa

teman...."”

“Minta dia telepon aku balik setelah urusannya selesai.”

Walaupun hati Dewi tak tenang, tetapi juga dapat memahaminya. Kadang kala, perjamuan makan. memang sulit

dihindari.

“Baik, Nona Dewi. Aku akan menyampaikannya pada Tuan.”

Setelah menutup telepon, Dewi pergi meracik obat. Sekarang semua orang di dalam kastel ini keracunan, selain

dirinya. Sebagai dokter, ia harus memikul tanggung jawab ini.

Pangeran Willy terus menjaga Robin di dalam ruang medis, pengawal dan pelayan terharu melihatnya. Ada yang

tak bisa menahan diri berkata, “Pangeran sangat baik pada kita. Melewati kesulitan bersama kita!”

“Kalian tak pernah meninggalkanku, tentu saja aku juga harus bertanggung jawab pada kalian hingga akhir.”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Pangeran Willy berkata dengan tulus, “Tenang saja. Ada aku di sini, tak akan terjadi apa-apa!”

“Pangeran....” Beberapa pelayan wanita terharu hingga meneteskan air mata.

“Pangeran, Tuan Robin sudah sadarkan diri!” Seorang pengawal berseru.

1/3

“Bagus sekali.” Pangeran Willy lekas mendorong kursi rodanya maju.

“Pangeran, apa perlu memanggil Tabib Dewi?” tanya pengawal.

“Tidak perlu, Dewi sudah sibuk seharian, biarkan