We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 474
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 474

Beberapa pria bertubuh tinggi dan besar masuk, tatapan mereka ganas.

Tracy panik dalam hati dan mundur dengan ketakutan, “Apa yang ingin kalian lakukan?”

Beberapa pria itu tidak bicara, mereka hanya mendekatinya dengan agresif...

Tracy mengambil vas bunga di samping melempar ke arah mereka, tetapi salah satu pria itu berhasil

mencekal lengannya.

Kemudian, pria itu bagaikan macam tutul yang langsung menerkam ke arahnya...

“Tolong, to.....”

Tracy tidak sempat berteriak, pria itu telah melemparnya ke ranjang, lalu mengeluarkan sabuk kulit dan

mencambuknya dengan bengis.

“Arh....” Tracy berteriak kesakitan. Ia ingin meronta, namun dengan cepat tubuhnya ditekan oleh pria

lain. Pria itu mengikat langan dan kakinya di atas ranjang, lalu menikmati siksaan Tracy dengan

senang.

Ada satu pria lagi berada di sebelah kamera, mulutnya mengeluarkan suara tawa jahat dan seram.

Pria itu terus mencambuknya dengan sekuat tenaga.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Pakaian di tubuh Tracy dengan cepat robek, karena sabuk kulit itu. Ia menangis berseru kesakitan dan

tak berhenti berteriak minta tolong. Tetapi, tidak ada satu pun orang yang datang menyelamatkannya

Di kamar satu lagi, Devina berbaring di atas ranjang sambil memejamkan mata. Ia sedang

Suara teriakan Tracy adalah musik terindah baginya, ia sangat menikmati perasaan ini.

Sclain itu, sejak awal sampai akhir, ia sama sekali tidak melihat Tracy, ia hanya memberi perintah

dengan tenang, “Berikan video itu pada Daniel.”

“Baik.” Asisten wanitanya bernama Sarah, langsung mengirimkan video itu.

Dengan cepal ponsel Devina berdering. Asisten bergegas memberitahukannya, “Tuan Daniel yang

menclepon.”

Devina memberikan instruksi tangan. Asisten menjawab panggilan itu dan membuka mode pengeras

suara.

“Devina Wallance, aku akan membunuhmu!!”

Terdengar raungan keras, scria aura dingin Daniel dari sebrang telepon.

Ckck.” Devina mendesah pelan, “Keponakanku yang baik, kenapa kamu begitu gelisah? Ini belum

apa–apa, video selanjutnya lcbih menakjubkan.

“Kau berani??” Aura membunuh Danicl bcrapi–api, ia seperti seckor singa yang akan menerkam keluar

dari ponsel.

“Hehe...” Devina tertawa ringan, “Kita keluarga Wallance, apa yang kita takuti?”

Satu jawaban ini membuat Daniel yang di sebrang terdiam. Beberapa detik kemudian, akhirnya ia

berkompromi, “Lepaskan dia, aku akan membiarkanmu bertemu kakek!”

“Begini baru benar.” Ujung bibir Devina menyunggingkan senyuman memuaskan, lalu memerintah

dengan arogan, “Segera minta mereka berhenti. Itu adalah orang kesayangan Tuan Daniel kita. Jika

sampai menyentuhnya, aku tidak akan mengampuni kalian.”

“Baik.” Sarah segera ke depan menghentikannya.

Di dalam kamar, Tracy telah dicambuk hingga kulitnya berdarah ‘Terbaring tak bergerak di ranjang, ia

menangis hingga suaranya serak.

Sedangkan, tiga orang pria itu telah melepaskan baju bersiap menerkamnya...

Di saat ini, pintu kamar tiba–tiba terbuka. Sarah memerintah, “Berhentil”

“Pakaian sudah dilepaskan, biarkan kami mecicipinya dulu?”

Beberapa pria itu tidak rela menyudahinya.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Kalian ingin mati?” Sarahi memerintah, “Ia adalah wanitanya Tuan Daniel. Memberinya pelajaran saja

sudali cukup, kalian sungguh ingin menyentulinya?”

Beberapa pria itu langsung kciakutan begitu mendengar Tracy adalah wanita Tuan Daniel. Mereka

bergegas mundur.

“Enyahlah!” perintah Sarah

“Baik.” Mercka bergegas meninggalkan kamar.

Tracy berusaha keras mendongakkan kepala menatap wanita di ambang pintu itu...

“Tuan Daniel sudah mengalah demi dirimu. Majikan kami sangat puas.” Sarah tersenyum, “Kamu

tenang saja, aku akan segera memanggilkan dokter untuk mengobatimu dan tidak akan membiarkan

siapa pun menyakitimu lagi.”

Setelah berbicara, Sarah pun keluar dari kamar itu.

Tracy berbaring di ranjang dengan lemah. Seluruh tubuhnya menjadi berat, pandangannya mulai

mengelap. Sesaat kemudian, ia pingsan...

Tak berapa lama, seorang dokter wanita inasuk bersama dua orang perawat. Mereka mulai mengobati

luka Tracy.