We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 545
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 545

Tracy.” l‘rank merasa sedikit malu, “Vila ini awalnya dibangun olch ayahmu untukmu. Kami Iclal tinggal

di sini sclama empat tahun, vila ini sudah harus kembali ke pemilik aslinya!‘”

“Aku menyclamatkan kalian, itu murni demi anak itu.” Tracy bcrkata dengan leinbut. “Bukan demi

mendapatkan apa pun.”

“Aku tahu.” Beatrice tersenyum sedih, “Karena kamu mengabaikan dendam sebelumnya dan mau

membantu kami, kaini jadi lebih malu. Anggaplah ini untuk menebus kesalahan kami.”

Sctelah beberapa saat, dia mengeluarkan sebuah akta dan menyerahkannya pada Tracy —

i

“Ini adalah harta peninggalan ayahumu. Malu sckali untuk mengatakannya, kami mengambilnya saat

kamu masih muda tidak tahu apa-apa, lalu mengambil rumah ini darimu, dan juga mengambil tiga buah

pabrik dengan harga murah.

Tapi, kami telah menghabiskan semua tabungan kami membayar orang–orang untuk mencari informasi

dan juga membayar media, kami bahkan menggunakan uang dari hasil menjual pabrik

Sekarang, kami tidak punya uang scpcscrpun, kami hanya bisa mengembalikan rumah ini padamu,

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

dan ini...”

Beatrice membuka sebuah kotak perhiasan.

Tracy melihat isi kotak perhiasan itu, di dalamnya ada kalung rubi yang diberikan Daniel padanya.

“Kalung ini, aku telah menyembunyikannya darimu, aku berpikir bahwa ketika tidak ada jalan keluar di

masa depan, aku dapat menjualnya untuk keadaan darural, paman keduamu dan Alice tidak

mengetahui hal ini...”

Beatrice tersenyum pahit, “Aku tidak tahu malu, aku tidak punya uang untuk membayarmu, jadi aku

hanya bisa mengembalikan rumah dan kalung ini padamu, anggap saja untuk menukar ketenangan

hati”

“Ini...”

“Ambillah.” Frank langsung menyodorkan sertifikat rumah dan kotak perhiasan ke tangan Tracy, “Sejak

awal barang–barang ini adalah milikmu!”

“Jika memberikan semua ini padaku, lalu bagaimana dengan kalian? Bukankah kalian sudah tidak

punya apa–apa?”

Tracy tahu bahwa mereka benar–benar tidak memiliki banyak simpanan sekarang ini, bahkan Beatrice

tidak memakai satu pun perhiasan hari ini.

“Kamu belum tahu?” Beatrice berkata dengan gemetar, “Garcia bilang, demi Presdir Daniel, dia

memberikan kami kompensasi sejumlah uang, 14 Miliar!”

Membicarakan hal ini, air mata Beatrice jatuh. Meskipun dia sudah mencoba yang terbaik untuk

menahannya, tapi dia tetap tidak bisa menahan tubuhnya yang gciclar––

“Aliceku yang malang dihancurkan oleh para bajingan itu dan mereka telah menghancurkan seluruh

hidupnya. Wanita jalat itu bahkan menggunakan uang untuk mempermalukan kami.”

“Wanita jalang itu tidak boleli mati dengan mudah!!!”

Frank gemctar, air mata mengalir dari matanya.

Mendengar perkataan ini, Tracy merasa sangat tidak nyaman. Dia mungkin belum benar–benar

menyadari sifat jahat manusia. Dia berpikir bahwa Beatrice dan Alice telah cukup kejam padanya.

Sekarang dia melihat Garcia, dia baru tahu apa itu tidak punya hati nurani!

14 miliar, itu jelas merupakan kompensasi untuk Alice karena sudah dianiaya oleh 7 orang pria!

Ini sama saja sepeti menusukkan pisau di hatinya!!

“Terima kasih!” Tracy menerima barang–barang itu, “Selanjutnya apa rencana kalian?”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Apa lagi yang bisa kamni rencanakan...” Beatrice menyeka air matanya dan berkata dengan sedih,

“Kami tidak bisa melawan keluarga Garcia dan keluarga Stanley, jadi kita hanya bisa membawa Alice

meninggalkan Kota Bunaken dulu. Tapi, aku percaya sctiap kejahatan pasti akan ada balasannya.

Suatu hari mereka akan mendapatkan hukumannya!”

Bicara mengenai hal ini, Frank pun menangis: “Bukankah kita baru saja mendapatkan hukuman

sckarang? Aku memperlakukanmu seperti itu saat itu, jadi sekarang Tulian menghukum kita dua kali

lipat.”

IS IT

Beatrice menundukkan kepalanya dan terus menyeka air matanya. Hati Tracy dipenuhi dengan rasa

simpati, ictapi dia tidak tahu bagaimana harus menghibur mereka.

Beberapa waktu kemudian, Beatrice baru bisa menyesuaikan suasana hatinya, mengambil napas

dalam–dalam, mengangkat kepalanya dan berkata kepada Tracy: “Tracy, kami akan pergi malam ini,

tidak tahu apa akan ada kesempatan untuk bertemu lagi di masa depan.Tapi, ada satu hal, jika aku

tidak memberitahunu sekarang, aku takut di masa depan tidak akan ada kesempatan untuk

mengatakannya padamu.”

“Ada apa?” Tracy menatapnya dengan curiga.

“Mengenai ayahmu...”

Beatrice melirik pengawal Daniel yang sedang berdiri di pintu, kemudian ragu–ragu untuk berbicara.