We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 555
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 555

“Pergi!” Daniel meletakkan tablet, menjawab dengan datar, “Temui Tuan L!”

“Mengerti, aku akan mengaturnya.” Ryan mengangguk, “Oh ya, kabarnya, Garcia memberikan

undangan pada Nona Tracy.“.

“Ya, aku sudah menduganya” Daniel menginstruksikan, “Siapkan gaun untuknya, pergi bersama.”

“Baik.” Ryan segera menelepon dan mengatur.

Di sini, Carla dan Carles sedang menonton video pengenalan Grup Sky Well di tablet. Keduanya

melihatnya sampai terkejut, membclalakkan mata, wajah mereka dipenuhi rasa ketidakpercayaan.

Carla menunjuk layar tablet, berkata dengan penuh semangat: “Papi sungguh luar biasa, sudah

membuat begitu banyak robot yang begitu hebat, juga ada berbagai jenis produk berteknologi, astaga,

hebat sekali!”

“Benar, benar, Papi adalah idolaku!” Ekspresi Carles sangat bangga.

“Juga idolaku...” Kata Carla dengan tergesa–gesa,

“Idola, idola!”

Roxy juga ikut berteriak. Akhir–akhir ini, ia lelujar banyak kata, bicaranya semakin lancar.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Sudah mau sampai di perusahaan.” Daniel mendongak dan melihat ketiga anak, “Pakai sepatu,

bersiap–siap turun.”

“Baik, Papi.” Ketiga anak segera memakai sepatu.

Ketiga perawat bersiap membantu, Daniel incmbuat satu gerakan: “Biarkan mereka melakukannya

sendiri.

“Baik.” Para perawat segera mundur

Carlos sudah selesai memakai sepatu dengan cepat.

Gerakan Carles sedikit lambat, karena kaki kanannya terkilir.

Carla yang sclalu lebih lambat dari kedua kakaknya, terlihat lebih lamban.

Saat ini, mobil sudah berhenti.

Daniel juga tidak mendesak, inclibat mereka dengan tenang

Carlos sedikit cemas, berjongkok dan membantu kedua adiknya, juga mendesak dan berkata: “Cepat

sedikit, sudah sampai, ada banyak orang yang sedang menunggu Papi di luar

“Tidak perlu buru–buru, biarkan mereka mielakukannya sendiri.” Kata Daniel pada Carlos, “Mereka

tidak bisa mengandalkan bantuan Kakak selamanya.”

“Ob.” Carlos hanya bisa menyerah, mengerutkan kening sambil melihat Carles dan Carla yang

kesulitan memakai scpalu, mencemaskan mereka dalam hati.

Salut ini, para pengawal sudah turun dari mobil, membuka pintu mobil. Saat melihat para tuan dan

nona muda masih memakai sepatu, sedangkan Danic) sedang duduk tegak, tidak berniat turun dari

mobil, pengawal menutup pintu mobil dengan tergesa–gesa.

Para pengawal dan staf perusahaan sedang menunggu di luar, berdiri dalam dua baris dengan

rapi.

Tidak tahu apa yang terjadi hari ini, mengapa Presdir masih tidak turun dari mobil?

Satu per satu mulai tidak tenang dan gelisah.

Beberapa saat kemudian, akhirnya Carles dan Carla selesai memakai sepatu. Kedua bocah lelah

sampai kepalanya penuh dengan keringat, bahkan tidak lupa untuk minta maaf pada Papinya: “Papi,

maaf, aku terlalu lambat, lain kali pasti tidak akan menunda waktumu.”

“Benar, aku, aku juga:” Carles segera menjelaskan, “Karena kakiku terluka, makanya jadi begitu

lambat...”

“Pria sejati, tidak boleh mencari alasan.” Danici mendidik dengan tegas, “Berhubung kakimu terluka,

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

seharusnya lebih awal memakai sepatu, jadi kamu tidak akan lebih lambat dari orang lain.”

“Ya, Papi benar.” Carles menundukkan kepala dengan malu.

Melihat Carles dikritik, wajah Carla langsung memerals, melihat Daniel dengan takut, mcmoncongkan

mulut kecilnya, tidak berani bicara. |

Daniel tetap harus bersikap lebih lunak pada putrinya, mengulurkan tangan padanya dengan lembut.

“Papi!” Carla segera tersenyum cerah, berteriak dan masuk dalam pelukannya.

Daniel turun dari mobil dengan menggendong Carla, incmbiarkannya duduk di pundaknya, lalu

menggandeng Carlos dan Carles pada masing–masing tangannya.

Ryan dan yang lainnya mengikuti di belakang

“Presdir Daniel... Selamat pagi!”

Saat melihat Daniel, petugas keamanan dan staf resepsionis di lantai satu tercengang, Semuanya

curiga dengan mata mereka sendiri.

Daniel, membawa ketiga anak ke perusahaan?

Bahkan, membiarkan satu bocah duduk di pundaknya, juga menggandeng kedua bocah yang lain

dengan hati–hati...

Jelas, identitas ketiga bocah ini tidaklah biasa.

Siapa mereka?