Bab 576
Sambil mengatakannya, Daniel melangkah dan masuk ke kamar mandi.
Tracy terlegun saat melihat sosoknya.
Apa dia tidak salah mendengar?
Apakah ini masih Daniel yang ia kenal?
Dia sedang menjelaskan, berdiskusi, berpikir dari sisi orang lain?
Bahkan, mengatakan sebagai calon suami dan ayah anak–anak, dia memang seharusnya membantu
Keluarga Smith mendapatkan keadilan, juga berkata ingin berpikir harus bagaimana mengurusnya....
Ini tidak seperti kata–kata yang bisa keluar dari mulut Daniel.
Ada apa dengan pria itu?
Kenapa menjadi begitu baik?
Begitu baik hingga dia tidak rela untuk pergi meninggalkannya.
Tracy menangis, matanya memerah, dia menatap dirinya yang ada di dalam cermin. Dia tidak terlihat
berbeda dari sebelumnya, tapi racun cli dalam darahinya bisa kambuh setiap saat....
Dia tidak bisa berada di sisi Daniel seperti bom waktu,
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtMeski ladi sangat puas saat mengeluarkan kata–katanya, namun ia tahu betul, harus membutuhkan
keberanian seperti apa jika ingin menghadapi bibi kandungnya sendiri dan apa konsekuensinya....
Kalau racun di tubuhnya tidak bisa disembuhkan, kalau suatu saat dia meninggal di sisi Daniel, maka
anak-anak pasti akan sangat sedila, takutnya Daniel juga akan membalaskan dendamnya....
Dan jika itu terjadi, kedua belah pihak akan mengalami kekalahan telak.
Bukan hanya Daniel yang akan mengalami kerugian besar, namun juga akan berimbas pada anak–
anak.
Sekarang tidak mudah bisa melanjutkan hidup dengan tenang dan bahagia, dia tidak ingin anak anak
menderita lagi.... 7
Saat memikirkan hal ini, Tracy menarik napas panjang dan meneteskan air mata sambil terus
mengeringkan rambutnya.
Dia terus mengingatkan dirinya, setelah Daniel keluar dari kamar mandi, dia harus mengatakan
tentang masalah pindah keluar. Meski harus menggunakan alasan apa pun, pokoknya dia harus pergi
untuk sementara waktu....
Pergi mencari tabib yang ayahnya kenal dulu dan lihat apakah racun ini masih bisa
alisembuhkan,
Lalu, baru mcinikirkan langkah selanjutnya.
Saat sedang berpikir, Daniel keluar dari kamar mandi. Dia melilitkan handuk di bagian bawali tubuhnya
dan membiarkan tubuh bagian atasnya yang seksi dan menggoda terlihat. Dia berjalan mendekati
Tracy sambil mengeringkan rambutnya.
“Danicl, aku....”
“Panggil suamiku!” Daniel langsung menyela kata–katanya sambil memberi perintah dengan
mendominasi.
Tracy terdiam sejenak, lalu kembali memberanikan diri berkata, “Ada yang ingin kukatakan padamu.”
“Katakan!” Daniel berjalan ke samping meja, lalu menuangkan segelas anggur untuk dirinya sendiri.
“Menurutku...Tracy menggigit bibirnya dan berkata pelan, “Belakangan ini, kita sering cekcok,
membuat suasana kurang nyaman, selain itu kakek juga sudah sadar, kalau dia taku aku tinggal di sini,
takutnya dia akan marah. Sckarang penyakitnya baru pulih, tidak boleh diprovokasi, kupikir lebih baik
aku....
“Dia sudah tahu,” ujar Daniel menyela kata–katanya.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“A... apa?” Tracy tertegun, dia segera bertanya, “Tahu apa?”
Daniel menyesap seteguk anggur dan berkata dengan santai, “Hari ini, dia sudah mengakui anak anak
dan merasa gembira hingga menangis.”
“Lalu, apa dia tahu siapa ibu anak–anak?” Tracy sedikit tegang,
“Tahu.” Daniel menganggukkan kepalanya, “Aku memberitahunya.”
“Hah?” Tracy segera berjalan mendekat, “Lalu, apa dia sangat marah? Dia baru saja sadar, kenapa
kamu begitu tidak sabar? Apa dia sanggup menerimanya?”
“Tidak sanggup, tekanan darahnya langsung naik.” Daniel menggoyangkan gelas anggurnya.
“Hah?” Tracy sangat ketakutan, dia memegang dahi dengan tangannya, “Astaga, gawat!”
“Jangan khawatir,” ujar Daniel santai, “Aku sangat memahaminya, kejadian apa yang tidak pernah dia
alami sepanjang hidupnya ini? Dia tidak akan kalah hanya karena hal kecil ini, dia hanya terkejut saja,
dan akan segera membaik!”
“Lalu, apa dia akan sangat menentang?” Tracy sangat khawatir, “Apa dia juga akan membenci anak–
anak?”
“Tidak akan, dia tetap sangat menyayangi anak–anak.” Daniel mengulurkan tangannya dan
meletakkannya di belakang kepala Tracy, lalu menarik Tracy mendekat, “Tenang saja, selama ada aku,
tidak ada orang yang bisa menggoyahkan posisimu sebagai Nyonya Daniel!“