We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 228
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 228

“Suka?”

Tracy berinisiatif mencium daun telinganya. Tangannya meraba bajunya.

Piyama macam apa yang dikenakannya? Bagian belakangnya begitu erat, sulit sekali dilucati.

“Suka..”

Daniel membalikkan badan dan menangkup wajah Tracy. Lalu, menciumnya dengan ganas dan

menekannya ke tempat tidur.

“Hm––” Tracy menggeliat dengan gelisah, kedua tangannya melucuti pakaian Daniel dengan lemah. Ia

ingin melihat bagian punggung belakangnya, tetapi pakaiannya sulit sekali dilucuti.

Merepotkan sekali...

“Aku sendiri saja.”

Daniel melepaskan jubah mandinya dan melemparnya ke samping. Lalu, tubuhnya menekan Tracy

kembali.

Tracy menjulurkan leher ingin melihat punggung Daniel, tetapi Daniel mematikan lampu.

nema

“Kenapa dimatikan?” Tracy terperangah.

“Dalam kegelapan akan lebih baik....” Daniel menggigit telinga Tracy, jari jari tangan menyisip ke

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

tangannya, mengeratkan sepuluh jarinya, “Lihat aku!”

Tracy melihatnya secara refleks. Di dalam kegelapan itu, ia tampak seperti binatang buas, matanya

berbinar dan hasrat keinginannya melonjak.

Tiba–tiba, ia teringat malam di empat tahun lalu dan mobil di tepi laut itu…

Gigolo yang waktu itu juga seperti ini menatapnya.

Sepasang mata itu, sama persis…

la yakin pasti dia, pasti dia.

“Jangan sembarangan berpikir....” napas panas Daniel menggodanya, “Fokus sedikit...”

Tracy memenjamkan mata, ia mulai tenggelam dalam dunianya...

Sepanjang malam, sosok tubuh terjalin bagaikan tanaman merambat yang sedang naik turun terpantul

ke jendela oleh cahaya bulan.

Napas bergelora dan bergairah menyatu menjadi syair–syair indah di dalam kamar itu.

Segala kekacauan di dalam benak Tracy dikuras bersih oleh Daniel.

113

Keganasan dan kegairahannya membuat Tracy tidak mampu berpikir, ia hanya bisa menempel

dengannya dengan lembut...

Ketika bercinta itu semakin dalam, Tracy bergumam tanpa sadar, “Gigoloku….”

Daniel terkesiap, ia mengernyitkan kening, lalu menghukumnya dengan membungkam bibirnya, tidak

mengizinkannya bicara.

Wanita ini, pasti ada yang salah dengan otaknya.

Tidak menginginkan presdir dominan yang berkuasa, malah terus mengingat gigolo itu....

Tetapi, toh identitas lain itu juga dirinya.

Tidak perlu cemburu dengan diri sendiri.

Pagi–pagi, Tracy sedang terbaring di atas ranjang. Tidurnya lelap sekali, hingga cahaya matahari

menembus jendela menyinari wajahnya, barulah ia bergerak sedikit.

Ia menggosok–gosok matanya, membalikkan badan, lalu melanjutkan tidur lagi.

Setelah tidur beberapa saat, cahaya matahari benar–benar menusuk matanya. Akhirnya, ia turun dari

ranjang dengan malas-malasan...

Barulah ia sadar, tirai jendela tadi malam tidak ditutup.

Astaga, kalau di luar ada orang, bukankah orang itu bisa melihat semuanya?

la bergegas mengambil jubah mandi di lantai dan mengenakannya, lalu pergi menarik tirai jendela.

Ia menyadari di saat ini Daniel sudah berpakaian rapi dan sedang minum teh di taman bunga di

bawah.

Ryan menundukkan kepala melaporkan sesuatu kepadanya.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

en

sesua

Ekspresi Daniel luar biasa bahagia, seolah ia mendapatkan suatu kemenangan sempurna.

Mungkin karena ia merasa dirinya sedang dilihat orang lain, ia lalu menoleh melihat ke arahnya.

Tracy panik bergegas menarik tirai dan bersembunyi.

Sme

Walaupun sudah merasakan pengalaman bercinta, tetapi ia masih saja gugup dan malu, bahkan sulit

berbicara dan menghadapinya...

Sekarang masalah lainnya telah selesai, Daniel tidak akan menanyakan masalah berita itu dan tidak

berencana menginterogasi Beatrice lagi....

Tetapi, ini hanyalah sementara. Ia masih tidak berani menjemput anaknya.

Selain itu, bagaimana jika ia bukan gigolo itu?

Kepalanya sakit memikirkan ini…

‘tok tok tok!‘ Terdengar suara ketukan pintu dari luar diiringi suara Lily, “Nona Tracy, bolehkah aku

masuk?”

“Silakan masuk.” Tracy bergegas merapikan ranjangnya yang berantakan.

Benar–benar berantakan dan tak sedap dipandang.

Lily mendorong pintu masuk, di belakangnya ada pelayan wanita yang mendorong kereta makanan

dan satu pelayan lagi yang memegang sangkar burung.

Dalam sangkar burung itu ada Roxy yang sedang meringkuk seperti bola....